Minggu, 24 Mei 2015

kue putu dan klepon

SENSASI RASA KUE PUTU  DAN KLEPON

Kue Putu siapa yang tidak kenal dengan kue ini? makanan khas masyarakat indonesia yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Kemungkinan nama Putu diambil dari bahasa jawa yaitu ‘putu’  yang artinya Cucu. Namun pemberian nama ini belum tentu dari situ, asal muasalnya belum jelas kepastiannya.Karena baik jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa barat banyak kita temui makanan tradisi peninggalan racikan para leluhur kita ini.  ketika saya menanyakan kepada pedagang kue ini, darimana asala daerah kue Putu ini ? Jawaban mereka, “saya hanya membuat dan menjual saja, mengenai asal kue ini dibuat pertama kalinya saya tidak tahu” Walahhualam.....

Kue ini ada dua warna yang pertama warna putih lantas ada yang berwarna hijau daun (warnanya agak pucat)  Kue ini berbahan dasar tepung beras berbutir kasar dengan isian gula merah yang ketika kita gigit meleleh didalam mulut, ditambah taburan kelapa parut yang membuat kue ini terasa lebih gurih dan lezat. Tidak heran, bila kue basah yang rasanya manis ini disukai dan digandrungi berbagai usia, remaja,dewasa maupun orang tua. 

Bahan dasar Kue Putu (tepung beras)
Dulu, kue yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia ini, banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional, ada yang berkeliling kampung ada juga yang menetap di satu tempat. Sayangnya sekarang, kue putu yang menetap jarang sekali ditemukan. Beberapa tahun yang lalu saya pernah menemukan penjual yang menggelar kue ini di Jakarta Selatan, tepatnya di depan Gedung Arsip Nasional, Ampera Raya, digelar dagangannya dari sore sampe tengah malam. Sekarang, saya tidak bisa memastikan apakah Penjual itu masih ada atau sudah gulung tikar. Saya sebagai penyuka kue yang melegenda ini sangat berharap penjual Putu itu masih Exis dan semoga jualannya diturunkan kepada anak cucunya. Teringat betul dalam ingatan saya saat saat bulan Ramadhan, kue yang berwarna putih dan ukurannya lebih besar dibanding putu yang dijual secara berkeliling ini, menjadi salah satu bukaan yang favorit bagi masyarakat yang tinggal di daerah Ampera dan dan sekitarnya, pembelinya antri dan sang penjualpun sibuk melayani pembeli.   

proses masak kue putu
Keunikan dari kue PUTU ini yaitu tekhik memasaknya, sangat sederhana dan cepat, yaitu bahan bahan kue yang sudah setengah matang dimasukkanan kedalam bumbu lantas diletakkan ditempatkan lubang kecil yang ber-uap, bila lubang uap tidak di isi bambu itu pertanda tidak ada proses pemasakan, dan akan berhenti bunyinya ketika ada pembeli.  Dengan kata lain, penjual tidak harus meneriaki dagangan karena semua orang sudah tahu bunyian uap itu pertanda ada penjual kue putu. Sepertinya poses pembuatan kue seperti ini tidak ada lagi selain kue yang bernama putu ini, sangat unik bukan ?

Bila anda tinggal di Pamulang Tangerang selatan dan sekitarnya, Kalau Anda kangen menyantap kue ini, tidak bisa sewaktu waktu anda bisa menikmatinya, karena penjual yang menetap sudah jarang ditemukan, yang ada ya pedagang yang berkeliling itupun sudah jarang terlihat dan kadang kadang sesekali hanya lewat di depan rumah kita. Nah biasanya pedagang keliling ini, warna kue putunya berwana hijau muda agak pucat dan ukurannya lebih kecil dibanding kue putu yang dijual di jual di daerah Jaksel tadi. 

Kue Klepon

Kue Putu
Penjual kelililing ini biasanya tidak hanya menjual kue PUTU, selain itu ia menjual juga kue basah yang tidak kalah uniknya dengan kue PUTU yaitu KLEPON. Nah , makanan yang satu ini tidak kalah unik dengan putu,  kue ini sensasinya hampir sama  dengan kue putu. Perbedaannya dari bentuknya bila putu bentuknya bulat memanjang, bila klepon itu bulat bundar seperti kelereng berbahan dasar tepung beras berisi gula merah cair  yang juga berwarna hijau.

Baca juga :
kuliner di Pamulang